Mengkalkulasi hari mendekati bln. suci Ramadhan, keinginan baju Muslim condong bertambah. Ini karena orang-orang bersama-sama memburu baju Muslim tidak cuma untuk persiapan Ramadhan, namun juga perayaan Idul Fitri yang akan datang. Hal itu disadari oleh beberapa pedagang yang ada di lokasi pusat grosir Tanah Abang, Jakarta. " Kan telah ingin Ramadhan, jadi yang berbelanja ramai dari pada hari umumnya, kita jadi sedikit repot, " tutur Yus, satu diantara pedagang baju Muslim, waktu didapati Rabu (1/6). Menurut Yus, lonjakan konsumen mendekati Ramadhan telah jadi hal umum serta musiman tiap-tiap tahunnya. Karenanya, Yus telah menyiapkan stoknya sekian kali lipat hadapi lonjakan ini. Dari demikian banyak atribut Muslim yang ada di tokonya, Yus mengakui, beberapa konsumen condong memburu baju Muslimah, baik dewasa ataupun anak-anak. Varian harga yang di tawarkan pedagang baju Muslim wanita juga cukup bermacam, dari mulai Rp 150 ribu sampai diatas Rp 500 ribu. Tidak cuma baju Muslimah, baju Muslim pria juga telah mulai banyak diburu konsumen. " Banyak yang beli pakaian koko seragam untuk ayah serta anak lelaki, " kata Edi, satu diantara pedagang pakaian koko. Walau tambah lebih sedikit dari pembelian baju Muslimah, Edi mengakui, keinginan pakaian koko telah cukup banyak. Tidak tanggung-tanggung, Edi menyampaikan, beberapa konsumen, terkecuali beli eceran banyak juga yang beli dengan cara grosir. " Banyak pula yang beli untuk di jual lagi, bila beli grosir harga per potongnya lebih murah, " kata Edi memberikan. Untuk baju koko berlengan pendek, Edi membanderol harga sebesar Rp 100 ribu serta Rp 120 ribu untuk baju koko berlengan panjang. Tetapi, tidak sama dengan bebrapa th. terlebih dulu, omzet beberapa pedagang baju Muslim di Pasar Tanah Abang Jakarta malah condong alami penurunan mendekati Ramadhan th. ini. Seseorang pedagang piranti shalat di Blok F Tanah Abang, Zulfadli 54 (th.), menyampaikan, mendekati Ramadhan th. ini pengunjung memanglah sepi meski telah mulai bertambah dibanding hari umumnya. Tetapi, kata dia, omzet penjualan turun jauh di banding th. tempo hari. " Alami penurunan jauh, Mas. Th. ini ada penurunan omzet. Pemborong dari daerah juga menyusut, " tutur yang memiliki toko Fadiyah di Blok F Lantai Basic itu. Zulfadli menyampaikan, penurunan omzet itu karena sebab banyak bencana di daerah, terutama diluar Jawa, hingga mengakibatkan pendapatan pelanggannya alami penurunan. " Mereka umumnya beli empat kodi, saat ini tidak hingga sekodi. Kurang lebih, menyusut sekitaran 75 persenan, " kata pedagang asal Padang itu yang mempunyai pelanggan bukan sekedar dari daerah seperti Kalimantan atau Sulawesi, namun juga dari Malaysia. Pedagang yang jual pakaian Muslim spesial anak-anak, Reza (45 th.), juga menyampaikan, penjualannya alami penurunan mencolok dibanding th. terlebih dulu. Kata dia, penurunan itu dikarenakan sepinya pengunjung. " Masihlah sepi, tidak tahu nih, " kata yang memiliki toko Reza Yex di Blok F lantai basic itu. Menurut Reza, pada 2015 lantas empat bln. mendekati puasa Ramadhan pengunjung Pasar Tanah Abang telah mulai ramai. Tidak sama dengan th. ini, lanjut dia, satu minggu mendekati Ramadhan saja masihlah sepi. " Th. lantas, sebelumnya puasa empat bln. telah ramai. Namun, saat ini saksikan saja, mengeluh semuanya saat ini pedagang, " kata dia. Penurunan jumlah pengunjung itu, kata Reza, juga dikarenakan banyak pasar-pasar baru di daerah. " Saat ini orangnya juga bebrapa pandai lantaran telah banyak yang segera ke pembuat pakaiannya, " imbuhnya. Mendekati Ramadhan th. lantas, omzet Reza satu hari dapat meraih Rp 20 juta. Namun, saat ini turun mencolok jadi Rp 5 juta hingga Rp 6 juta. Terlebih, kata dia, saat ini banyak pasar malam di tiap-tiap pojok perkampungan. " Orang-orang banyak yang milih pasar malam saat ini. Mungkin saja, kata mereka, harga nya sama serta lebih dekat, " terang dia. Reza mengeluhkan semuanya kondisiya itu pada Presiden Joko Widodo. Ia mengharapkan, Jokowi dapat merampungkan masalah itu. " Umumnya, bebrapa bln. ini telah ada tabungan. Saat ini boro-boro, " katanya. Hal seirama juga dikeluhkan pedagang yang jual spesial kerudung, Leni Marlina (th.). Yang memiliki Toko Zaki itu menyampaikan kalau omzetnya th. ini dapat alami penurunan. Kata dia, penurunan itu dikarenakan karena mahalnya beberapa beberapa bahan pokok. " Soalnya apa-apa mahal saat ini mas, " kata ibu berkerudung itu waktu terlibat perbincangan dengan Republika. Lina mengakui, keuntungan jual kerudung sedikit. Tiap-tiap kerudung, lanjut dia, cuma memperoleh untung sebesar Rp 1. 000 hingga Rp 5. 000 per kerudung, sedang per kodi cuma Rp 10 ribu. " Bila harga nya paling murah Rp 5. 000, sedang yang paling mahal Rp 60 ribu. Bila th. tempo hari ada banyak untungnya, saat ini ada penurunan dari th. tempo hari, " terang dia. Bukan sekedar mengeluh masalah penurunan omzet, Lina juga mengeluh masalah mahalnya tempat sewa toko di Blok F. " Telah sepi pengunjung, sewa toko mahal lagi, " tuturnya. Harga sewa toko itu, kata Lina, sekarang ini telah naik jadi Rp 100 juta kian lebih harga sewa terlebih dulu yang cuma Rp 70 juta. " Pedagang disini pernah minta turun ke yang memiliki toko atau PD, namun tidak diterima, " kata dia. Trend mukena Terkecuali baju Muslim, mukena juga jadi incaran beberapa konsumen di pasar Tanah Abang. Beberapa penjual mukena jual beragam type mukena dengan varian bahan dari mulai bahan sutra sampai katun. " Yang lagi trend saat ini itu mukena katun jepang, banyak di cari sama remaja, " kata Nisa, satu diantara karyawan toko mukena. Menurut Nisa, mukena katun jepang tinggi peminat lantaran berbahan yg tidak panas serta mempunyai warna dan corak yang feminin. Bahkan juga, jauh sebelumnya mendekati Ramadhan, mukena type ini telah banyak di cari oleh konsumen. Lantaran tingginya keinginan, Nisa telah menyetok cukup banyak mukena supaya tak kehabisan sampai mendekati pengujung Ramadhan. Untuk mukena dengan bahan sutra, Nisa membanderol harga mulai Rp 400 ribu, sesaat bahan katun jepang dibanderol dengan harga dari mulai Rp 150 ribu. Yang memiliki toko Fadiyah, Zulfadli, mengatakan harga mukena yang di jualnya bermacam, dari mulai yang termurah Rp 55 ribu hingga yang termahal Rp 1, 5 juta. " Yang mahal itu berbahan sutra paris timbo. Bila yang murah bahan umum, " lebih satu diantara karyawannya Comments are closed.
|
AuthorSerang yang suka dengan hal Internet marketing Archives
August 2017
Categories |